Rabu, 28 September 2016

Kewirausahaan (Contoh Kisah Sukses Berwirausaha dari Nol)


Nama       :  Aris Setiawan
NPM        :  21213364
Kelas       :  4EB21

Dibalik Kesuksesan “Krisna Oleh-Oleh Khas Bali”

       Krisna Oleh – Oleh Khas Bali merupakan bentuk usaha dibidang retail yang menjual berbagai jenis pakaian, souvenir, cinderamata, makanan dan oleh-oleh khas Bali. Krisna Oleh-Oleh khas Bali bisa dikatakan sebagai pusat sentral oleh-oleh terbesar di Provinsi Bali. Dibalik kisah kesuksesannya terdapat proses yang cukup panjang untuk mewujudkan bisnis usaha tersebut.

         Krisna Oleh-Oleh Khas Bali didirikan oleh Gusti Ngurah Anom. Beliau bukan merupakan orang yang memiliki pendidikan tinggi dan bukan juga berasal dari keluarga terpandang. Pak Anom sapaan akrabnya hanya sanggup menempuh pendidikannya sampai dengan tingkat SMP. Gusti Ngurah Anom lahir di Buleleng, Bali pada tanggal 5 Maret 1971, beliau anak bungsu dari tujuh bersaudara. Semasa keciilnya diantara kakak-kakaknya Pak Anom bukan anak yang pandai melainkan dia anak yang paling nakal dan malas untuk belajar. Dan jika dibandingkan dengan saudara kandung yang lainnya hanya Pak Anom yang cuman dapat menempuh pendidikan sampai tingkat SMP dikarenakan orang tuanya tidak mampu untuk membiayai lagi. Pada saat itu Pak Anom merasa marah dan kesal pada orang tuanya yang tidak bisa menyekolahkan dirinya dan akhirnya Pak Anom memutuskan untuk pergi dari rumah.
             Dari keputusannya untuk pergi dari rumah, Pak Anom banyak sekali mendapat pelajaran tentang kehidupan. Pak Anom pernah tinggal di Pos Satpam Hotel Rani dan dia pernah menjadi tukang sampah di Hotel tersebut demi melanjutkan hidup mandiri tanpa orang tua dan sanak saudara. Beliau juga pernah menjadi tukang cuci mobil para tamu hotel tetapi pekerjaan mencuci mobil tersebut tidak berlangsung lama dikarenakan Pak Anom terkena penyakit Reumatic,  selama sakit dan menganggur Pak Anom memutuskan untuk tinggal di rumah pamannya yang mempunyai usaha konveksi kecil-kecilan. Sejak tinggal dirumah pamannya Pak Anom rajin membantu di usaha konveksi pamannya walaupun tidak diberi upah. Tanpa disangka-sangka di konveksi tersebut ada salah satu pegawainya bernama Ketut Mastrining yang ternyata wanita yang disukai sama Pak Anom dan Pak Anom berkali-kali ditolak cintanya tetapi dari situ Pak Anom tidak pantang menyerah dan terus meyakinkan Ketut Mastrining bahwa dia bisa meraih kesuksesannya. Pada akhirnya Pak Anom melepas masa lajangnya kemudian menikahi ibu Ketut Mastrining dan membuka usaha konveksi sendiri, dari sinilah titik awal kesuksesan Pak Anom dimulai.
          Usaha konveksi yang dilakoni Pak Anom ternyata membuahkan hasil karena usahanya bisa bekerja sama dengan banyak perusahaan garmen dan hotel yang memerlukan jasa konveksi Pak Anom. Selain itu Pak Anom awalnya membuka toko baju untuk memasarkan hasil konveksinya. Belum merasa puas toko bajunya itu memasarkan berbagai motif baju yang didesain oleh designer khusus. Berkat hasil kegigihannya, Pak Anom mengembangkan usahanya dengan menjual berbagai macam cinderamata, camilan, batik, aksesoris, dan lain sebagainya khas Bali dan semua yang ia jual ialah hasil dari kerajinan tangan masyarakat setempat.
         Pada tahun 16 Mei 2007, tokonya merambah menjadi toko pusat oleh-oleh  Bali yang diberi nama  Krisna Oleh-Oleh Khas Bali.  Belum merasa puas, Krisna Oleh-Oleh Khas Bali langsung menjalin kerja sama dengan perusahaan pariwisata dan property agar kegiatan penjualan dapat berjalan lancar. Tak cukup sampai disitu Krisna Oleh-Oleh membuka cabang di Nusa Kambangan  Denpasar yang mana dilengkapi denagn area parkir yang luas dan disertai dengan Rumah Makan Khaas Bali.  Dan informasi terakhir 16 Mei 2009 sampai sekarang Pak Anom berhasil mewujudkan Mega Pusat Belanja Oleh-Oleh Khas Bali di kawasan sunset road kuta serta memperluas lahannya menjadi dua kali lipat dan beroperasi selama 24 jam non stop. Dan pada akhirnya Pak Anom yang sempat kesal dan marah kepada orang tuanya kembali pulang kekampung halamannya untuk meminta maaf prilaku beliau yang salah pada waktu itu dan Pak Anom menyadari banyak sekali pelajaran yang didapat setelah ia meninggalkan rumah.

OPINI :
Kisah Pak Gusti Ngurah Anom banyak sekali terdapat hikmah dari takdir yang sudah digariskan oleh sang Ilahi. Sebagai manusia harus pantang menyerah dalam meraih tujuan dan impiannya masing-masing. Dan janganlah saling meremehkan orang lain. Kesuksesan dan kekayaan seseorang tidaklah semudah membalikan telapak tangan, semua butuh proses dan percayalah bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil. Tetap Besemangat , Terus Mencoba dan Pantang Menyerah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar