Minggu, 15 November 2015

Contoh Karya Non Ilmiah


Biografi  Habibie
Pasti kalian tidak asing lagi mendengar nama Habbie. Salah satu tokoh jenius di Indonesia bahkan di dunia karena memiliki IQ 200 mengalahkan Albert Einstein (IQ 160) , Galileo Galilei (IQ 160) dan Sir Issac Newton (IQ 190) dimana sebelum IQ Habibie di ketahui issac pernah di kenal sebagai tokoh yang memiliki peringkat  IQ tertinggi di dunia. Namun sekarang peringkat IQ tertinggi masih bertahan untuk pak Habibie.



Pendidikan B. J. Habibie
Pak habibie sapaan akrabnya memiliki nama asli yakni Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan suami istri Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil habibie dan saudara – saudaranya dihabiskan di pare – pare sualawesi selatan. Sejak kecil habibie dikenal cerdas dan tegas, namun pada usia 14 tahun beliau harus ditinggal oleh ayahnya yang meninggal karena serangan jantung pada tanggal 3 September 1950. Akhirnya ibunya memutuskan menjual rumah yang di Sulawesi dan pindah ke Bandung.
Seusai lulus SMA di Bandung Habibie melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung mengambil program studi Teknik Mesin tahun 1954. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar Doktor dalam program studi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH), Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Kembalinya Habibie ke Indonesia
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI
menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
Dikutip dalam buku yang pernah ditulis oleh Habibie. Beliau mengatakan

Berdasarkan kutipan dari buku yang ditulis oleh Habibie diatas, dijelaskan bahwa pak Habibie sangat terkenal di Indonesia dari salah satu jasanya dalam membuat pesawat terbang bejenis N250. Tetapi dengan kemampuan jeniusnya itu, Habibie seakan – akan tidak dipergunakan oleh Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai direktur utama di Industri Pesawat Terbang  Nusantara (IPTN) yang bergerak dalam perancangan pembuatan pesawat terbang. Tidak bertahan lama, industri tersebut ditutup atas perintah presiden, 16ribu tenaga ahli berpotensi yang bekerja disana diberhentikan, dan mereka semua bertebaran di berbagai negara, khususnya seperti pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa. Melihat kejadian itu Habibie hanya bisa merasakan sakit hati yang amat dalam dan tidak bisa berbuat apa – apa.
Kesetiaan Habibie
Rasa sakit hati terhadap Negara, hujatan dari orang lain terhadap dirinya dan rasa lelah pak Habibie, selalu ada penenang hati yakni sang istri ibu Ainun sampai akhir hayatnya setia selalu berada disamping pak Habibie. Dan pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie (ibu Ainun), istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB.
Habibie sangat berduka atas meninggalnya sang istri, ia sampai di vonis para dokter mangalami gila dan bisa mati dalam waktu tiga bulan. Tetapi pak habibie bukan sosok yang mudah putus asa, dia bangkit dan tetap menjaga kesetiaanya untuk ibu Ainun. Pak Habibie tidak pernah absen setiap jum’at sebelum zuhur, mengunjungi makam ibu Ainun, dan selalu rutin meminta tolong ke penjaga makam untuk mengganti bunga diatas makam bu Ainun setiap dua hari sekali. Semua itu dilakukan pak Habibie sebagai bukti cinta dan kesetiaanya beliau kepada sang istri.

SUMBER :
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html