Minggu, 18 Mei 2014

perekonomian indonesia 1



 PEREKONOMIAN INDONESIA
BISNIS RETAIL  “INDOMARET”

Disusun oleh :
ARIS SETIAWAN
21213364
1EB18























DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................1
Daftar Isi ...........................................................................................................2
Pendahuluan
            Latar Belakang ......................................................................................3
Pembahasan .......................................................................................................5
Daftar Pustaka ...................................................................................................9



































PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel modern merupakan pengembangan dari ritel tradisional yang pada praktiknya mengaplikasikan konsep yang modern, pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi perkembangan gaya hidup di masyarakat (konsumen).

Persaingan sengit dalam industri ritel telah melanda negara-negara maju sejak abad yang lalu, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Persaingan terjadi terutama antara usaha ritel tradisional dan ritel modern (supermarket dan hipermarket). Namun, menjelang dekade akhir milenium lalu persaingan telah meluas hingga ke negara-negara berkembang, di mana deregulasi sektor usaha ritel yang bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung (IAL) telah berdampak pada pengembangan jaringan supermarket (Reardon & Hopkins 2006). Reardon et al (2003) menemukan bahwa sejak 2003 pangsa pasar supermarket di sektor usaha ritel makanan di banyak Negara berkembang seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Meksiko, Polandia, dan Hongaria telah mencapai 50%. Di Brazil dan Argentina, di mana perkembangan supermarket telahlebih dulu dimulai, pangsa pasarnya mencapai sekitar 60%. Traill (2006) menggunakan berbagai asumsi dan memprediksi bahwa menjelang 2015, pangsa pasar supermarket akan mencapai 61% di Argentina, Meksiko, dan Polandia; 67% di Hongaria; dan 76% di Brazil.

Sejarah ritel modern di Indonesia dimulai dari tahun 1960-an. Pada saat itu muncul Department Store pertama yaitu Sarinah yang berada di pusat Jakarta. Dalam kurun waktu 15 tahun setelahnya, bisnis retail di Indonesia dapat dikatakan tidak berkembang cukup pesat atau berkembang dalam level yang sangat rendah. Hal ini dikarenakan dengan kebijakan ekonomi Bapak Soeharto pada awal masa pemerintahan Orde Baru yang lebih banyak membangun investasi di bidang eksploitasi hasil alam (tambang & tembakau), disbanding dengan sector usaha ritel barang dan jasa.

Awal tahun 1990-an menjadi titik awal perkembangan bisnis ritel di indonesia. Ditandai dengan mulai beroperasinya salah satu perusahaan ritel besar dari Jepang yaitu "SOGO". Selanjutnya dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 99/1998, yang menghapuskan larangan investor dari luar untuk masuk ke dalam bisnis ritel di indonesia, perkembangannya menjadi semakin pesat.

Dan bisnis retail ini sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi daerah bahkan ekonomi nasional. Karena pendapatan yang dihasilkan sangatlah besar. Bahkan mencapai >10% dari pendapatan nasional dihasilkan oleh bisnis retail yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.


































PEMBAHASAN


Pengertian Bisnis Ritel

Bisnis ritel adalah bisnis yang dijalankan dengan cara menjual barang atau jasa kepada konsumen, dimana para peritel membeli barang atau jasa tersebut dari produsen dalam jumlah besar yang kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil. Karena, pada dasarnya tidak semua orang membutuhkan barang atau jasa dalam jumlah besar. Maka, dengan adanya bisnis ritel ini menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Saat ini format bisnis ritel

Sejarah Indomaret
Indomaret adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah satu anak perusahaan Grup Salim.
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan "Perusahaan Waralaba 2003" dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga 2014 Indomaret mencapai 10.600 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1.817 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta, Bali, Lampung, Medan, Palembang, dan Samarinda. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto "mudah dan hemat".
Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.
Pada awal tahun 2011, Indomaret mengubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.

Galeri gambar

Logo lama Indomaret (1988-2010)‎
Logo baru Indomaret‎ (sejak 2010)
Si Domar, Maskot resmi Indomaret

Waralaba Indomaret

Pada tahun 1997 Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara waralaba.
Sampai 2014 telah mencapai jumlah 10.600 toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan.
Sistem waralaba Indomaret memperoleh penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai Perusahaan Waralaba Nasional, pada tahun 2003.

Aktivitas Indomaret

Setiap tahun, Indomaret membagikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu di sekitar toko Indomaret. Tahun 2009, beasiswa diberikan kepada 1.300 siswa 260 sekolah dasar yang ada di Jawa, Bali, Madura dan Sumatera.
Indomaret hadir di Kidzania, Pacific Place Jakarta. Sebuah tempat bermain anak-anak yang menyenangkan dan mendidik. Anak-anak dapat menjalankan profesi seperti halnya staf karyawan Indomaret, dan belajar tentang sistem retail modern.
Festival Vokal Group Indomaret (FOGI) merupakan inisiatif Indomaret untuk memfasilitasi talenta kaum muda Indonesia yang berbakat dalam dunia tarik suara, khususnya vokal grup. Diadakan setiap tahun di kota-kota besar, untuk kemudian Final di Jakarta. Tahun 2010 para pemenang FOGI mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam kejuaraan dunia vokal grup, World Choir Games di Shaoxing, Cina, dan meraih juara pertama.
Indomaret berkomitmen terhadap lingkungan, dengan digunakannya plastik ramah lingkungan, oxi-degradable untuk seluruh jaringan tokonya.
Indomaret juga melakukan ajang lomba kreatifitas buat anak-anak Taman Kanak-kanak yang ingin mengembangkan bakat mewarnai dan sudah dilaksanakan di berbagai wilayah indonesia dan salah satunya di Indomaret Bakti ABRI Sukatani, Depok.
FIFA menunjuk Indomaret sebagai retail produk resmi FIFA World Cup 2010
Visi dan Misi Indomaret
VISI
"Terwujudnya Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Untuk Mencapai Indonesia Sejahtera, Maju, dan Mandiri 2020
Makna dari Visi Indonesia yang sejahtera, maju dan mandiri tersebut selaras dengan tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawab dan diberikan kepada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Sejahtera dapat diartikan suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Maju diartikan masyarakat yang mampu bersaing, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu mengakses informasi, kreatif, inovatif dan profesional serta berwawasan ke depan yang luas.Mandiri diartikan sebagai masyarakat yang mampu mengatasi masalah-masalah di bidan politik, ekonomi, sosial dan keamanan, serta mempunyai prinsip dan dapat bekerjasama dengan negara lain.

MISI
Guna mewujudkan Visi, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menetapkan Misi. Misi diharapkan dapat terlaksana demi terwujudnya Visi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Adapun Misi Kementerian Koordinator Bidang Kesra adalah :
"Mewujudkan Koordinasi Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan, serta Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan, Pengendalian Penyelenggaraan dan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan"

Pertumbuhan Penjualan PT Sumber indomaret, Tbk.

Pada tahun 2011, penjualan bersih PT Sumber indomaret Tbk. Sebeesar Rp18,2 Triliun atau tumbuh sekitar 29,6% dibandingkan tahun 2010. Adapun laba bersih pada tahun 2011 sebesar Rp360,7 Milliar atau meningkat sekitar 41,0% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) naik sekitar 6,2% dari Rp7.427,1 Triliun di tahun 2011 menjadi Rp8.241,9 Triliun. Penjualan tahun 2012 mencapai Rp138 Triliun yang mencerminkan kenaikan sekitar 15% dibandingkan target penjualan ritel tahun 2011 sebesar Rp120 Triliun. Sedangkan penjualan bersih pada tahun 2012 sebesar Rp23,4 Triliun atau naik dari Rp18,2 Triliun yang dicapai pada tahun sebelumnya. Adapun laba bersih yang dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp481,0 Miliar atau naik sekitar 33% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada kuartal ketiga tahun 2013, PT Sumber indomaret Tbk. meraih penjualan bersih sebesar Rp25,1 Triliun dari Rp19,8 Triliun pada periode yang sama tahun 2012. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp20,6 Triliun dari Rp16,7 Triliun. Laba bruto naik dari Rp3,08 Triliun menjadi Rp4,4, Triliun. Laba sebelum pajak sebesar Rp414,2 Miliar dari Rp394,3 Miliar. Perseroan menanggung pajak penghasilan mencapai Rp51,8 Miliar dari sebelumnya yaitu Rp42,6 Miliar. PT Sumber indomaret Tbk. mengalami kenaikan asset menjadi Rp10,8 Triliun dari Rp8,9 Triliun. Mengalami kenaikan pula pada liabilitas sebesar Rp8,4 Triliun dari Rp5,6 Triliun.




Daftar Pustaka



 PEREKONOMIAN INDONESIA
BISNIS RETAIL  “INDOMARET”

Disusun oleh :
ARIS SETIAWAN
21213364
1EB18























DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................1
Daftar Isi ...........................................................................................................2
Pendahuluan
            Latar Belakang ......................................................................................3
Pembahasan .......................................................................................................5
Daftar Pustaka ...................................................................................................9



































PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel modern merupakan pengembangan dari ritel tradisional yang pada praktiknya mengaplikasikan konsep yang modern, pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi perkembangan gaya hidup di masyarakat (konsumen).

Persaingan sengit dalam industri ritel telah melanda negara-negara maju sejak abad yang lalu, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Persaingan terjadi terutama antara usaha ritel tradisional dan ritel modern (supermarket dan hipermarket). Namun, menjelang dekade akhir milenium lalu persaingan telah meluas hingga ke negara-negara berkembang, di mana deregulasi sektor usaha ritel yang bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung (IAL) telah berdampak pada pengembangan jaringan supermarket (Reardon & Hopkins 2006). Reardon et al (2003) menemukan bahwa sejak 2003 pangsa pasar supermarket di sektor usaha ritel makanan di banyak Negara berkembang seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Meksiko, Polandia, dan Hongaria telah mencapai 50%. Di Brazil dan Argentina, di mana perkembangan supermarket telahlebih dulu dimulai, pangsa pasarnya mencapai sekitar 60%. Traill (2006) menggunakan berbagai asumsi dan memprediksi bahwa menjelang 2015, pangsa pasar supermarket akan mencapai 61% di Argentina, Meksiko, dan Polandia; 67% di Hongaria; dan 76% di Brazil.

Sejarah ritel modern di Indonesia dimulai dari tahun 1960-an. Pada saat itu muncul Department Store pertama yaitu Sarinah yang berada di pusat Jakarta. Dalam kurun waktu 15 tahun setelahnya, bisnis retail di Indonesia dapat dikatakan tidak berkembang cukup pesat atau berkembang dalam level yang sangat rendah. Hal ini dikarenakan dengan kebijakan ekonomi Bapak Soeharto pada awal masa pemerintahan Orde Baru yang lebih banyak membangun investasi di bidang eksploitasi hasil alam (tambang & tembakau), disbanding dengan sector usaha ritel barang dan jasa.

Awal tahun 1990-an menjadi titik awal perkembangan bisnis ritel di indonesia. Ditandai dengan mulai beroperasinya salah satu perusahaan ritel besar dari Jepang yaitu "SOGO". Selanjutnya dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 99/1998, yang menghapuskan larangan investor dari luar untuk masuk ke dalam bisnis ritel di indonesia, perkembangannya menjadi semakin pesat.

Dan bisnis retail ini sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi daerah bahkan ekonomi nasional. Karena pendapatan yang dihasilkan sangatlah besar. Bahkan mencapai >10% dari pendapatan nasional dihasilkan oleh bisnis retail yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.


































PEMBAHASAN


Pengertian Bisnis Ritel

Bisnis ritel adalah bisnis yang dijalankan dengan cara menjual barang atau jasa kepada konsumen, dimana para peritel membeli barang atau jasa tersebut dari produsen dalam jumlah besar yang kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil. Karena, pada dasarnya tidak semua orang membutuhkan barang atau jasa dalam jumlah besar. Maka, dengan adanya bisnis ritel ini menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Saat ini format bisnis ritel

Sejarah Indomaret
Indomaret adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah satu anak perusahaan Grup Salim.
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan "Perusahaan Waralaba 2003" dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga 2014 Indomaret mencapai 10.600 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1.817 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta, Bali, Lampung, Medan, Palembang, dan Samarinda. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto "mudah dan hemat".
Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.
Pada awal tahun 2011, Indomaret mengubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.

Galeri gambar

Logo lama Indomaret (1988-2010)‎
Logo baru Indomaret‎ (sejak 2010)
Si Domar, Maskot resmi Indomaret

Waralaba Indomaret

Pada tahun 1997 Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara waralaba.
Sampai 2014 telah mencapai jumlah 10.600 toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan.
Sistem waralaba Indomaret memperoleh penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai Perusahaan Waralaba Nasional, pada tahun 2003.

Aktivitas Indomaret

Setiap tahun, Indomaret membagikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu di sekitar toko Indomaret. Tahun 2009, beasiswa diberikan kepada 1.300 siswa 260 sekolah dasar yang ada di Jawa, Bali, Madura dan Sumatera.
Indomaret hadir di Kidzania, Pacific Place Jakarta. Sebuah tempat bermain anak-anak yang menyenangkan dan mendidik. Anak-anak dapat menjalankan profesi seperti halnya staf karyawan Indomaret, dan belajar tentang sistem retail modern.
Festival Vokal Group Indomaret (FOGI) merupakan inisiatif Indomaret untuk memfasilitasi talenta kaum muda Indonesia yang berbakat dalam dunia tarik suara, khususnya vokal grup. Diadakan setiap tahun di kota-kota besar, untuk kemudian Final di Jakarta. Tahun 2010 para pemenang FOGI mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam kejuaraan dunia vokal grup, World Choir Games di Shaoxing, Cina, dan meraih juara pertama.
Indomaret berkomitmen terhadap lingkungan, dengan digunakannya plastik ramah lingkungan, oxi-degradable untuk seluruh jaringan tokonya.
Indomaret juga melakukan ajang lomba kreatifitas buat anak-anak Taman Kanak-kanak yang ingin mengembangkan bakat mewarnai dan sudah dilaksanakan di berbagai wilayah indonesia dan salah satunya di Indomaret Bakti ABRI Sukatani, Depok.
FIFA menunjuk Indomaret sebagai retail produk resmi FIFA World Cup 2010
Visi dan Misi Indomaret
VISI
"Terwujudnya Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Untuk Mencapai Indonesia Sejahtera, Maju, dan Mandiri 2020
Makna dari Visi Indonesia yang sejahtera, maju dan mandiri tersebut selaras dengan tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawab dan diberikan kepada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Sejahtera dapat diartikan suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Maju diartikan masyarakat yang mampu bersaing, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu mengakses informasi, kreatif, inovatif dan profesional serta berwawasan ke depan yang luas.Mandiri diartikan sebagai masyarakat yang mampu mengatasi masalah-masalah di bidan politik, ekonomi, sosial dan keamanan, serta mempunyai prinsip dan dapat bekerjasama dengan negara lain.

MISI
Guna mewujudkan Visi, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menetapkan Misi. Misi diharapkan dapat terlaksana demi terwujudnya Visi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Adapun Misi Kementerian Koordinator Bidang Kesra adalah :
"Mewujudkan Koordinasi Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan, serta Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan, Pengendalian Penyelenggaraan dan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan"

Pertumbuhan Penjualan PT Sumber indomaret, Tbk.

Pada tahun 2011, penjualan bersih PT Sumber indomaret Tbk. Sebeesar Rp18,2 Triliun atau tumbuh sekitar 29,6% dibandingkan tahun 2010. Adapun laba bersih pada tahun 2011 sebesar Rp360,7 Milliar atau meningkat sekitar 41,0% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) naik sekitar 6,2% dari Rp7.427,1 Triliun di tahun 2011 menjadi Rp8.241,9 Triliun. Penjualan tahun 2012 mencapai Rp138 Triliun yang mencerminkan kenaikan sekitar 15% dibandingkan target penjualan ritel tahun 2011 sebesar Rp120 Triliun. Sedangkan penjualan bersih pada tahun 2012 sebesar Rp23,4 Triliun atau naik dari Rp18,2 Triliun yang dicapai pada tahun sebelumnya. Adapun laba bersih yang dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp481,0 Miliar atau naik sekitar 33% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada kuartal ketiga tahun 2013, PT Sumber indomaret Tbk. meraih penjualan bersih sebesar Rp25,1 Triliun dari Rp19,8 Triliun pada periode yang sama tahun 2012. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp20,6 Triliun dari Rp16,7 Triliun. Laba bruto naik dari Rp3,08 Triliun menjadi Rp4,4, Triliun. Laba sebelum pajak sebesar Rp414,2 Miliar dari Rp394,3 Miliar. Perseroan menanggung pajak penghasilan mencapai Rp51,8 Miliar dari sebelumnya yaitu Rp42,6 Miliar. PT Sumber indomaret Tbk. mengalami kenaikan asset menjadi Rp10,8 Triliun dari Rp8,9 Triliun. Mengalami kenaikan pula pada liabilitas sebesar Rp8,4 Triliun dari Rp5,6 Triliun.




Daftar Pustaka