PEREKONOMIAN
INDONESIA
BISNIS RETAIL “INDOMARET”
Disusun oleh :
ARIS SETIAWAN
21213364
1EB18
DAFTAR ISI
Cover
.................................................................................................................1
Daftar Isi
...........................................................................................................2
Pendahuluan
Latar Belakang
......................................................................................3
Pembahasan .......................................................................................................5
Daftar Pustaka
...................................................................................................9
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel
modern merupakan pengembangan dari ritel tradisional yang pada praktiknya
mengaplikasikan konsep yang modern, pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi
perkembangan gaya hidup di masyarakat (konsumen).
Persaingan sengit dalam industri ritel telah
melanda negara-negara maju sejak abad yang lalu, khususnya di Amerika
Serikat dan Eropa Barat. Persaingan terjadi terutama antara usaha ritel
tradisional dan ritel modern (supermarket dan hipermarket).
Namun, menjelang dekade akhir milenium lalu persaingan telah meluas hingga
ke negara-negara berkembang, di mana deregulasi sektor usaha ritel yang
bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung (IAL) telah
berdampak pada pengembangan jaringan supermarket (Reardon & Hopkins
2006). Reardon et al (2003) menemukan bahwa sejak 2003
pangsa pasar supermarket di sektor usaha ritel makanan di banyak
Negara berkembang seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Meksiko,
Polandia, dan Hongaria telah mencapai 50%. Di Brazil dan Argentina, di mana
perkembangan supermarket telahlebih dulu dimulai, pangsa pasarnya mencapai
sekitar 60%. Traill (2006) menggunakan berbagai asumsi dan memprediksi
bahwa menjelang 2015, pangsa pasar supermarket akan mencapai 61% di
Argentina, Meksiko, dan Polandia; 67% di Hongaria; dan 76% di Brazil.
Sejarah ritel modern di Indonesia dimulai dari
tahun 1960-an. Pada saat itu muncul Department Store pertama yaitu Sarinah yang
berada di pusat Jakarta. Dalam kurun waktu 15 tahun setelahnya, bisnis retail
di Indonesia dapat dikatakan tidak berkembang cukup pesat atau berkembang dalam
level yang sangat rendah. Hal ini dikarenakan dengan kebijakan ekonomi Bapak
Soeharto pada awal masa pemerintahan Orde Baru yang lebih banyak membangun
investasi di bidang eksploitasi hasil alam (tambang & tembakau), disbanding
dengan sector usaha ritel barang dan jasa.
Awal tahun 1990-an menjadi titik awal
perkembangan bisnis ritel di indonesia. Ditandai dengan mulai beroperasinya
salah satu perusahaan ritel besar dari Jepang yaitu "SOGO".
Selanjutnya dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 99/1998, yang
menghapuskan larangan investor dari luar untuk masuk ke dalam bisnis ritel di
indonesia, perkembangannya menjadi semakin pesat.
Dan bisnis retail ini sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan ekonomi daerah bahkan ekonomi nasional. Karena pendapatan yang
dihasilkan sangatlah besar. Bahkan mencapai >10% dari pendapatan nasional
dihasilkan oleh bisnis retail yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.
PEMBAHASAN
Pengertian Bisnis Ritel
Bisnis ritel
adalah bisnis yang dijalankan dengan cara menjual barang atau jasa kepada
konsumen, dimana para peritel membeli barang atau jasa tersebut dari produsen
dalam jumlah besar yang kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil. Karena, pada
dasarnya tidak semua orang membutuhkan barang atau jasa dalam jumlah besar.
Maka, dengan adanya bisnis ritel ini menjadi keuntungan tersendiri bagi
masyarakat. Saat ini format bisnis ritel
Sejarah
Indomaret
Indomaret
adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah satu anak
perusahaan Grup
Salim.
Indomaret merupakan jaringan minimarket
yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas
penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, cikal
bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol,
Jakarta Utara, pada tahun 1988.
Tahun 1997
perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah
Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih
penghargaan "Perusahaan Waralaba 2003" dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga 2014
Indomaret mencapai 10.600 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik
sendiri dan sisanya 1.817 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di
kota-kota di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta, Bali,
Lampung, Medan, Palembang, dan Samarinda. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488
gerai.
Indomaret
mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto "mudah dan
hemat".
Lebih dari
3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan
konsumen sehari-hari.
Pada awal
tahun 2011, Indomaret mengubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak
berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.
Galeri gambar
Logo lama Indomaret (1988-2010)
Logo baru Indomaret (sejak
2010)
Si Domar, Maskot resmi Indomaret
Waralaba Indomaret
Pada tahun 1997 Indomaret
memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara
waralaba.
Sampai 2014 telah mencapai
jumlah 10.600 toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha
dan perorangan.
Sistem waralaba Indomaret
memperoleh penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai Perusahaan
Waralaba Nasional, pada tahun 2003.
Aktivitas Indomaret
Setiap tahun, Indomaret
membagikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu di sekitar toko Indomaret.
Tahun 2009, beasiswa diberikan kepada 1.300 siswa 260 sekolah dasar yang ada di
Jawa, Bali, Madura dan Sumatera.
Indomaret hadir di Kidzania,
Pacific Place Jakarta. Sebuah tempat bermain anak-anak yang menyenangkan dan
mendidik. Anak-anak dapat menjalankan profesi seperti halnya staf karyawan
Indomaret, dan belajar tentang sistem retail modern.
Festival Vokal Group Indomaret
(FOGI) merupakan inisiatif Indomaret untuk memfasilitasi talenta kaum muda
Indonesia yang berbakat dalam dunia tarik suara, khususnya vokal grup. Diadakan
setiap tahun di kota-kota besar, untuk kemudian Final di Jakarta. Tahun 2010
para pemenang FOGI mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam kejuaraan
dunia vokal grup, World Choir Games di Shaoxing, Cina, dan meraih juara pertama.
Indomaret berkomitmen terhadap
lingkungan, dengan digunakannya plastik ramah lingkungan, oxi-degradable
untuk seluruh jaringan tokonya.
Indomaret juga melakukan ajang
lomba kreatifitas buat anak-anak Taman Kanak-kanak yang ingin mengembangkan
bakat mewarnai dan sudah dilaksanakan di berbagai wilayah indonesia dan salah
satunya di Indomaret Bakti ABRI Sukatani, Depok.
FIFA menunjuk Indomaret sebagai retail produk resmi FIFA
World Cup 2010Visi dan Misi Indomaret
VISI
"Terwujudnya Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Untuk Mencapai Indonesia Sejahtera, Maju, dan Mandiri 2020
"Terwujudnya Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Untuk Mencapai Indonesia Sejahtera, Maju, dan Mandiri 2020
Makna dari Visi
Indonesia yang sejahtera, maju dan mandiri tersebut selaras dengan tugas dan
fungsi yang menjadi tanggungjawab dan diberikan kepada Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Sejahtera dapat
diartikan suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya.
Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti
lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga terpenuhinya hak asasi dan
partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Maju diartikan
masyarakat yang mampu bersaing, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu
mengakses informasi, kreatif, inovatif dan profesional serta berwawasan ke
depan yang luas.Mandiri diartikan sebagai masyarakat yang mampu mengatasi
masalah-masalah di bidan politik, ekonomi, sosial dan keamanan, serta mempunyai
prinsip dan dapat bekerjasama dengan negara lain.
MISI
Guna mewujudkan Visi, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menetapkan Misi. Misi diharapkan dapat terlaksana demi terwujudnya Visi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun Misi Kementerian Koordinator Bidang Kesra adalah :
"Mewujudkan Koordinasi Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan, serta
Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan, Pengendalian Penyelenggaraan dan Pengawasan
Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan
Kemiskinan"
Pertumbuhan Penjualan PT Sumber indomaret, Tbk.
Pada tahun 2011,
penjualan bersih PT Sumber indomaret Tbk. Sebeesar Rp18,2 Triliun
atau tumbuh sekitar 29,6% dibandingkan tahun 2010. Adapun laba bersih pada
tahun 2011 sebesar Rp360,7 Milliar atau meningkat sekitar 41,0% dari tahun
sebelumnya.
Pada tahun 2012,
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) naik sekitar 6,2% dari Rp7.427,1 Triliun di
tahun 2011 menjadi Rp8.241,9 Triliun. Penjualan tahun 2012 mencapai Rp138
Triliun yang mencerminkan kenaikan sekitar 15% dibandingkan target penjualan
ritel tahun 2011 sebesar Rp120 Triliun. Sedangkan penjualan bersih pada tahun
2012 sebesar Rp23,4 Triliun atau naik dari Rp18,2 Triliun yang dicapai pada
tahun sebelumnya. Adapun laba bersih yang dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar
Rp481,0 Miliar atau naik sekitar 33% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada kuartal
ketiga tahun 2013, PT Sumber indomaret Tbk.
meraih penjualan bersih sebesar Rp25,1 Triliun dari Rp19,8 Triliun pada periode
yang sama tahun 2012. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp20,6 Triliun dari
Rp16,7 Triliun. Laba bruto naik dari Rp3,08 Triliun menjadi Rp4,4, Triliun. Laba
sebelum pajak sebesar Rp414,2 Miliar dari Rp394,3 Miliar. Perseroan menanggung
pajak penghasilan mencapai Rp51,8 Miliar dari sebelumnya yaitu Rp42,6 Miliar. PT
Sumber indomaret Tbk. mengalami kenaikan asset menjadi
Rp10,8 Triliun dari Rp8,9 Triliun. Mengalami kenaikan pula pada liabilitas
sebesar Rp8,4 Triliun dari Rp5,6 Triliun.
Daftar Pustaka
PEREKONOMIAN
INDONESIA
BISNIS RETAIL “INDOMARET”
Disusun oleh :
ARIS SETIAWAN
21213364
1EB18
DAFTAR ISI
Cover
.................................................................................................................1
Daftar Isi
...........................................................................................................2
Pendahuluan
Latar Belakang
......................................................................................3
Pembahasan .......................................................................................................5
Daftar Pustaka
...................................................................................................9
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel
modern merupakan pengembangan dari ritel tradisional yang pada praktiknya
mengaplikasikan konsep yang modern, pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi
perkembangan gaya hidup di masyarakat (konsumen).
Persaingan sengit dalam industri ritel telah
melanda negara-negara maju sejak abad yang lalu, khususnya di Amerika
Serikat dan Eropa Barat. Persaingan terjadi terutama antara usaha ritel
tradisional dan ritel modern (supermarket dan hipermarket).
Namun, menjelang dekade akhir milenium lalu persaingan telah meluas hingga
ke negara-negara berkembang, di mana deregulasi sektor usaha ritel yang
bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung (IAL) telah
berdampak pada pengembangan jaringan supermarket (Reardon & Hopkins
2006). Reardon et al (2003) menemukan bahwa sejak 2003
pangsa pasar supermarket di sektor usaha ritel makanan di banyak
Negara berkembang seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Meksiko,
Polandia, dan Hongaria telah mencapai 50%. Di Brazil dan Argentina, di mana
perkembangan supermarket telahlebih dulu dimulai, pangsa pasarnya mencapai
sekitar 60%. Traill (2006) menggunakan berbagai asumsi dan memprediksi
bahwa menjelang 2015, pangsa pasar supermarket akan mencapai 61% di
Argentina, Meksiko, dan Polandia; 67% di Hongaria; dan 76% di Brazil.
Sejarah ritel modern di Indonesia dimulai dari
tahun 1960-an. Pada saat itu muncul Department Store pertama yaitu Sarinah yang
berada di pusat Jakarta. Dalam kurun waktu 15 tahun setelahnya, bisnis retail
di Indonesia dapat dikatakan tidak berkembang cukup pesat atau berkembang dalam
level yang sangat rendah. Hal ini dikarenakan dengan kebijakan ekonomi Bapak
Soeharto pada awal masa pemerintahan Orde Baru yang lebih banyak membangun
investasi di bidang eksploitasi hasil alam (tambang & tembakau), disbanding
dengan sector usaha ritel barang dan jasa.
Awal tahun 1990-an menjadi titik awal
perkembangan bisnis ritel di indonesia. Ditandai dengan mulai beroperasinya
salah satu perusahaan ritel besar dari Jepang yaitu "SOGO".
Selanjutnya dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 99/1998, yang
menghapuskan larangan investor dari luar untuk masuk ke dalam bisnis ritel di
indonesia, perkembangannya menjadi semakin pesat.
Dan bisnis retail ini sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan ekonomi daerah bahkan ekonomi nasional. Karena pendapatan yang
dihasilkan sangatlah besar. Bahkan mencapai >10% dari pendapatan nasional
dihasilkan oleh bisnis retail yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.
PEMBAHASAN
Pengertian Bisnis Ritel
Bisnis ritel
adalah bisnis yang dijalankan dengan cara menjual barang atau jasa kepada
konsumen, dimana para peritel membeli barang atau jasa tersebut dari produsen
dalam jumlah besar yang kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil. Karena, pada
dasarnya tidak semua orang membutuhkan barang atau jasa dalam jumlah besar.
Maka, dengan adanya bisnis ritel ini menjadi keuntungan tersendiri bagi
masyarakat. Saat ini format bisnis ritel
Sejarah
Indomaret
Indomaret
adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah satu anak
perusahaan Grup
Salim.
Indomaret merupakan jaringan minimarket
yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas
penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, cikal
bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol,
Jakarta Utara, pada tahun 1988.
Tahun 1997
perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah
Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih
penghargaan "Perusahaan Waralaba 2003" dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga 2014
Indomaret mencapai 10.600 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik
sendiri dan sisanya 1.817 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di
kota-kota di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta, Bali,
Lampung, Medan, Palembang, dan Samarinda. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488
gerai.
Indomaret
mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto "mudah dan
hemat".
Lebih dari
3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan
konsumen sehari-hari.
Pada awal
tahun 2011, Indomaret mengubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak
berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.
Galeri gambar
Logo lama Indomaret (1988-2010)
Logo baru Indomaret (sejak
2010)
Si Domar, Maskot resmi Indomaret
Waralaba Indomaret
Pada tahun 1997 Indomaret
memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara
waralaba.
Sampai 2014 telah mencapai
jumlah 10.600 toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha
dan perorangan.
Sistem waralaba Indomaret
memperoleh penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai Perusahaan
Waralaba Nasional, pada tahun 2003.
Aktivitas Indomaret
Setiap tahun, Indomaret
membagikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu di sekitar toko Indomaret.
Tahun 2009, beasiswa diberikan kepada 1.300 siswa 260 sekolah dasar yang ada di
Jawa, Bali, Madura dan Sumatera.
Indomaret hadir di Kidzania,
Pacific Place Jakarta. Sebuah tempat bermain anak-anak yang menyenangkan dan
mendidik. Anak-anak dapat menjalankan profesi seperti halnya staf karyawan
Indomaret, dan belajar tentang sistem retail modern.
Festival Vokal Group Indomaret
(FOGI) merupakan inisiatif Indomaret untuk memfasilitasi talenta kaum muda
Indonesia yang berbakat dalam dunia tarik suara, khususnya vokal grup. Diadakan
setiap tahun di kota-kota besar, untuk kemudian Final di Jakarta. Tahun 2010
para pemenang FOGI mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam kejuaraan
dunia vokal grup, World Choir Games di Shaoxing, Cina, dan meraih juara pertama.
Indomaret berkomitmen terhadap
lingkungan, dengan digunakannya plastik ramah lingkungan, oxi-degradable
untuk seluruh jaringan tokonya.
Indomaret juga melakukan ajang
lomba kreatifitas buat anak-anak Taman Kanak-kanak yang ingin mengembangkan
bakat mewarnai dan sudah dilaksanakan di berbagai wilayah indonesia dan salah
satunya di Indomaret Bakti ABRI Sukatani, Depok.
FIFA menunjuk Indomaret sebagai retail produk resmi FIFA
World Cup 2010Visi dan Misi Indomaret
VISI
"Terwujudnya Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Untuk Mencapai Indonesia Sejahtera, Maju, dan Mandiri 2020
"Terwujudnya Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Untuk Mencapai Indonesia Sejahtera, Maju, dan Mandiri 2020
Makna dari Visi
Indonesia yang sejahtera, maju dan mandiri tersebut selaras dengan tugas dan
fungsi yang menjadi tanggungjawab dan diberikan kepada Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Sejahtera dapat
diartikan suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya.
Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti
lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga terpenuhinya hak asasi dan
partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Maju diartikan
masyarakat yang mampu bersaing, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu
mengakses informasi, kreatif, inovatif dan profesional serta berwawasan ke
depan yang luas.Mandiri diartikan sebagai masyarakat yang mampu mengatasi
masalah-masalah di bidan politik, ekonomi, sosial dan keamanan, serta mempunyai
prinsip dan dapat bekerjasama dengan negara lain.
MISI
Guna mewujudkan Visi, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menetapkan Misi. Misi diharapkan dapat terlaksana demi terwujudnya Visi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun Misi Kementerian Koordinator Bidang Kesra adalah :
"Mewujudkan Koordinasi Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan, serta
Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan, Pengendalian Penyelenggaraan dan Pengawasan
Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan
Kemiskinan"
Pertumbuhan Penjualan PT Sumber indomaret, Tbk.
Pada tahun 2011,
penjualan bersih PT Sumber indomaret Tbk. Sebeesar Rp18,2 Triliun
atau tumbuh sekitar 29,6% dibandingkan tahun 2010. Adapun laba bersih pada
tahun 2011 sebesar Rp360,7 Milliar atau meningkat sekitar 41,0% dari tahun
sebelumnya.
Pada tahun 2012,
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) naik sekitar 6,2% dari Rp7.427,1 Triliun di
tahun 2011 menjadi Rp8.241,9 Triliun. Penjualan tahun 2012 mencapai Rp138
Triliun yang mencerminkan kenaikan sekitar 15% dibandingkan target penjualan
ritel tahun 2011 sebesar Rp120 Triliun. Sedangkan penjualan bersih pada tahun
2012 sebesar Rp23,4 Triliun atau naik dari Rp18,2 Triliun yang dicapai pada
tahun sebelumnya. Adapun laba bersih yang dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar
Rp481,0 Miliar atau naik sekitar 33% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada kuartal
ketiga tahun 2013, PT Sumber indomaret Tbk.
meraih penjualan bersih sebesar Rp25,1 Triliun dari Rp19,8 Triliun pada periode
yang sama tahun 2012. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp20,6 Triliun dari
Rp16,7 Triliun. Laba bruto naik dari Rp3,08 Triliun menjadi Rp4,4, Triliun. Laba
sebelum pajak sebesar Rp414,2 Miliar dari Rp394,3 Miliar. Perseroan menanggung
pajak penghasilan mencapai Rp51,8 Miliar dari sebelumnya yaitu Rp42,6 Miliar. PT
Sumber indomaret Tbk. mengalami kenaikan asset menjadi
Rp10,8 Triliun dari Rp8,9 Triliun. Mengalami kenaikan pula pada liabilitas
sebesar Rp8,4 Triliun dari Rp5,6 Triliun.
Daftar Pustaka